Persistent Object Cache is Not Enabled,Mengatasi Persistent Object Cache is Not Enabled AMP

Mengatasi Persistent Object Cache is Not Enabled AMP

Apasih.my.id – Salah satu contoh masalah utama menggunakan plugin AMP adalah muncul warning atau peringatan pada site health (Kesehatan Situs) di WordPress dengan tampilan peringatan Persistent Object cache is Not Enabled. Masalah seperti itu disebabkan oleh tidak adanya Object Cache yang aktif pada situs WordPress kamu. Sebelum mengatasi masalah tersebut, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu tentang cache itu terlebih dahulu.

Daftar isi

Apa itu Cache?

Setiap kali kamu mengunjungi halaman web apapun, browser kamu akan membuat permintaan HTTP untuk memuat sumber daya di halaman itu. Permintaan ini termasuk markup dokumen, gambar, JavaScript dan file CSS.

Jadi secara singkatnya Cache adalah proses menggunakan kembali memori browser yang disimpan di sumber daya dari kunjungan sebelumnya, yang dapat membantu permintaan berulang setiap kali halaman dikunjungi. Dengan adanya Cache tersebut tentunya dapat menghasilkan waktu pemuatan yang lebih baik secara signifikan.   

Ada banyak jenis cache yang berbeda, termasuk cache browser, cache halaman, cache jaringan pengiriman konten (CDN), dan cache objek, semuanya dapat dikategorikan sebagai cache sisi klien atau cache sisi server. 

Baca juga:  Cara Meningkatkan Kapasitas Maximum Upload File Media di WordPress

Apa itu Object Cache?

Mirip dengan permintaan sumber daya halaman web diatas, query database WordPress dapat menambah waktu buka halaman secara keseluruhan, khususnya jika halaman memiliki banyak query yang berjalan dalam satu waktu. Cache objek adalah jenis cache sisi server yang menyimpan hasil query ke database, bukan konten halaman web. Ini memastikan efisiensi database yang lebih baik dengan mengurangi eksekusi query database yang mahal, menghasilkan waktu pemuatan yang lebih cepat.

WordPress sendiri menyediakan fitur cache objek yang dikemas ke dalam setiap instalasi WordPress, dalam bentuk wp_object_cache. Cache ini sendiri dapat digunakan untuk menyimpan objek selama satu permintaan.

Baca juga: Tutorial install Memcached di aaPanel Pada WordPress

Jika query MySQL yang sama diperlukan lebih dari sekali pada permintaan yang sama, ini akan menghemat penghitungan query secara berulang, dan perjalanan ke database. Ini dikenal sebagai metode cache non-persistent, karena tidak mempertahankan hasil query di seluruh pemuatan halaman.

Jika kamu ingin menggunakan objek cache yang sama dan benar-benar memanfaatkan peningkatan kinerja di beberapa pemuatan halaman, di situlah persistent object caching dapat sangat membantu.

Baca juga:  Cara Menghapus Atribut Lebar dan Tinggi Gambar yang diupload Pada WordPress

Mengatasi Persistent Object Caching

Persistent Object Caching ini mirip dengan cache objek di atas, dengan perbedaan utama adalah objek yang di-cache disimpan di beberapa permintaan: objek tersebut tetap ada di seluruh pemuatan halaman.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah Peringatan-Presistent-object-caching.png

Jadi untuk mengatasi peringatan object caching pada site health WordPress tentunya kamu wajib menginstall salah satu penyimpanan cache pada sisi server seperti Redis atau Memcached. Tentunya kamu harus terlebih dahulu menyiapkan dan dikonfigurasi kan di tingkat hosting (sisi server).

Setelah kamu mengaktifkan pada sisi server, kamu bisa menggunakan plugin tambahan seperti redis object cache atau jika ingin lebih komplit bisa menggunakan litespeed cache. Karena didalam plugin cache tersebut terdapat dua pengaturan, disitu kamu bisa memilih antara Redis ataupun memcached.

Baca juga: Panduan Lengkap Install Redis di aaPanel WordPress

Apa keuntungan dari Persistent Object Caching tersebut?

  • Tingkatkan efisiensi database : Mengurangi eksekusi query yang tidak perlu, serta mengurangi beban server pada database.
  • Peningkatan kinerja hosting : Meningkatkan kinerja web hosting web, dengan sumber daya yang disajikan dari server tambahan yang kuat antara konten dan pengunjung.
  • Pengalaman pengguna yang ditingkatkan: Aksesibilitas yang lebih cepat dan lebih baik bagi pengguna.
  • Peningkatan SEO : Meningkatkan data web vital inti situs web kamu dengan waktu respons pemuatan yang lebih cepat (TTFB dan dengan demikian FCP), peringkat dalam kinerja penelusuran.
Baca juga:  Cara Mengatasi 500 Internal Server Error di WordPress

Kesimpulan

Baik Redis atau Memcached adalah salah satu solusi cara mengatasi peringatan Persistent Object Caching yang paling populer. Keduanya juga cukup baik untuk meningkatkan kinerja object cache pada web kamu.

Mungkin jika kamu menggunakan shared hosting kamu tidak bisa memilih antara Redis dan Memcached, karena rata-rata pada hosting di Indonesia itu menggunakan memcached sebagai persistent object caching seperti di Niagahoster paket cloud hosting.

Semoga dengan artikel berikut ini dapat membantumu dalam memahami dan mengatasi peringatan Persistent Object cache is Not Enabled yang muncul ketika menggunakan plugin AMP Official. Jika kamu membutuhkan bantuan lainnya terkait masalah persistent object caching tersebut kamu bisa menulisnya di kolom komentar dibawah ini.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *